RINGKASAN HULUBALANG RAJA

JUDUL                  : HULUBALANG RAJA
PENGARANG      : N. St. ISKANDAR
PENERBIT            : BALAI PUSTAKA
TAHUN TERBIT   : 2007
TEBAL BUKU       : 214 halaman

A. RINGKASAN
     Pada zaman ketika masih banyak kerajaan, sering terjadi perjodohan dan pernikahan antar kerajaan. Tak jarang juga sering terjadi peperangan di antara mereka yang diakibatkan oleh pernikahan tersebut. Tapi ada juga kerajaan yang berperang justru menjadi damai karena adanya pernikahan Seorang Putri Raji Dihulu bernama Ambun Suri.  Dia adalah seorang wanita yang cantik, sopan tutur bahasa, dan akhlaknya mulia. Setelah Ambun Suri dewasa, sang Raja mengadakan sebuah kontest, dan mengundang para bangsawan di sekitar Kampung Hulu Inderapura untuk diseleksi dan dipilih sebagai menantu dan suami bagi putrinya. Proses seleksi hampir selesai, tapi tidak ada yang lolos dan memenuhi kriteria Raja Dihulu. Namun ada seorang bangsawan yang berasal dari Kota Hilir Inderapura, namanya Sultan Muhammad Syah Karena Sultan Muhammad Syah merupakan raja yang lebih berkuasa daripada Raja Di Hulu, dengan berat hati Ambun Suri mau menerima calon suami tersebut dan dia ingin berbakti kepada orang tuanya, walau dia tidak tertarik sedikit pun pada Sultan tersebut. Peristiwa ini menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Mereka tahu Sultan Muhammad Syah adalah sultan yang tamak yang menurut mereka tidak patut menikah dengan putri cantik yang berbudi tersebut. Istri pertama Sultan Muhammad Syah yaitu Putri Kemala Sari juga merasa iri dan tidak merelakan suaminya memperistri Ambun Suri, yang dulu menjadi teman sepermainannya. Putri Kemala Sari juga ingin menggagalkan perkawinan tersebut. Dia mengajak Ambun Suri mandi di sungai. Di tempat itu dia mencelakakannya sehingga Ambun Suri yang baik hati tersebut hanyut tenggelam. Masyarakat dan petugas kerajaan dikerahkan untuk menjadi Putri Ambun Suri. Namun semua usaha pencarian mayatnya gagal. Kakak Ambun Suri yang bernama Sutan Ali Akbar dengan gelar Raja Adil, menjadi marah ketika dia
mengetahui kematian adiknya adalah perbuatan istri pertama Sultan Muhammad Syah. Akhirnya dia menyerukan perang. Dua kerajaan tersebut memulai pertikaian dan konfrontasi langsung. Dengan kelicikannya, Sultan Muhammad Syah lalu meminta bantuan kompeni, yang menambah rasa marah Raja Adil. Tapi akhirnya Raja Adil kalah, dan daerahnya dibumihanguskan. Penduduknya dibinasakan, beserta kedua orang tua Raja Adil. Dia sendiri mundur beserta pasukannya untuk menyusun kekuatan kembali. Di lain waktu dan tempat, tersebutlah seorang pemuda bernama Sutan Malakewi. Dia merantau mengadu peruntungan. Dia meninggalkan kampungnya karena kegemarannya menyabung ayam telah menghabiskan kekayaan orang tuanya, yang kemudian tidak mau lagi memberinya uang. Pemuda ini lalu bertemu dan bergabung dengan sekelompok saudagar. Mereka kemudian diserang penyamun. Sutan Malakewi berhasil meloloskan diri, dan ditolong oleh Putri Rubiah yang memiliki putri cantik yang bernama Sarawaya. Kemudian Sutan Malakewi diantar menghadap Orang Kaya Kecil, dia punya sering bekerja sama dengan kompeni Belanda. Orang Kaya Kecil menganggap Sutan Malakewi sebagai anaknya sendiri. Terlebih karena setelah dia tahu bahwa Sutan Malakewi sering menumpas orang-orang Pauh yang sering melakukan penyerangan terhadap Padang, yaitu pusat kekuasaan kompeni di pesisir Minangkabau. Sutan Malakewi meneruskan kerjasama yang makin erat dengan kompeni. Pada saat itu kompeni tidak hanya bermusuhan dengan raja-raja setempat, tetapi juga dengan Aceh yang masih berkuasa di daerah utara pesisir Minangkabau. Gelar “Hulubalang Raja” kemudian diberikan pada Sutan Malakewi, di selalu mau untuk menumpas musuh-musuh kompeni. Dia berhasil menghancurkan musuh-musuhnya, kecuali Raja Adil yang gigih bertahan. Hulubalang Raja kemudian mencari adiknya yang dikabarkan diculik oleh Raja Adil. Dia meninggalkan Orang Kaya Kecil dan Putri Sarawaya, yang kini sangat mencintainya. Hulubalang Raja masuk ke daerah Raja Adil dengan menyamar. Tapi penyamarannya terbongkar. Dia kemudian di bawa ke hadapan Raja Adil. Hulubalang Raja kemudian terkejut karena ternyata adiknya Adnan Dewi telah menjadi istri Raja Adil. Raji yang menjadi musuhnya selama ini ternyata iparnya sendiri. Raja Adil dan Hulubalang Raja kemudian melupakan permusuhan mereka dan berdamai.


B. TEMA
     Perang segitiga antara raja serakah bersama kompeni untuk menggapai impian dengan menghalalkan segala cara melawan seorang raja yang membela kebenaran.

C. TOKOH
1. Sutan Ali Akbar
2. Sutan Muhammad Syah
3. Ambun Suri
4. Sutan Malekewi
5. Putri Rubiah
6. Groenewegen
7. Kemala Sari
8. Putri Retno Gading
9. Selamat
10. Sutan Malafar Syah

D. WATAK
1. Sutan Ali Akbar adalah seorang anak raja di Hulu yang bijak, jujur, baik, dan berani yang memimpin perjuangan rakyat melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh Raja Hilir atau Sutan Muhammad Syah beserta kompeni. (Halaman : 2)
2. Sutan Muhammad Syah adalah seorang raja di Hilir yang serakah, yang suka bekerja sama dengan kompeni. (Halaman : 4)
3. Ambun Suri adalah seorang putri raja kota Hulu yang baik. (Halaman :4 )
4. Sutan Malekewi adalah seorang pemuda yang awalnya mempunyai moral yang tak baik, yaitu suka menyabung ayam dan mempoya-poyakan harta orang tuanya. Dia diusir oleh orang tuanya dan bekerja sama dengan kompeni dan raja kota Hilir. Tapi kemudian dia menjadi oarng baik yang melawan ketidakadilan. Dialah Hulubalang Raja. (Halaman : 10)
5. Putri Rubiah adalah istri seorang kaya kecil yang baik, yang merupakan orang tua angkat Sutan Malakewi yang menjalin hubungan dagang dengan kompeni. (Halaman : 6)
6. Groenewegen adalah pimpinan kompeni kejam. (Halaman : 21)
7. Kemala Sari adalah istri Sutan Muhammad Syah yang pencemburu, yang mencelakakan Putri Ambun Suri. (Halaman : 3)
8. Putri Retno Gading adalah istri dari Raja Hulu yang baik, lembut dan penuh kasih sayang. (Halaman : 16)
9. Selamat adalah seorang bujang yang melayani Sutan Ali Akbar atau Raja Adil yang baik dan patuh terhadap tuannya. (Halaman : 10)
10. Sutan Malafar Syah adalah ayah dari Sutan Muhammad Syah yang serakah dan bengis. (Halaman : 20)

E. LATAR
1.   Waktu
Pagi, Tengah malam, subuh, pagi, tengah malam, Petang, larut malam, Tengah malam, petang, malam, Malam, Malam, Sore, petang, pagi, Malam, pagi, senja, Siang, senja, Pagi petang, malam, pagi-pagi benar, tengah hari, jauh malam, Petang hari, maghrib.
2.  Tempat
Rumah besar, di Kampung Hulu, Daerah Indrapura, Gelanggang, Tepian Sungai, Rumah putri Ambun Suri, Ara Ketunggalan, Tepian Ulak Damar. Balairung Sari, Gelanggang, Ara Ketunggalan, Ulak Damar, di Kota Hilir, Rumah Gedang, Tepian Sungai dan Laut, Rumah gedang, Halaman Rumah, Dirumah Raja Mulana, Tanah Lapangan, Batas Kota Hilir, Pintu Gerbang Kota Hilir, dalam Kota Istana Hulu, Negeri Manyuto, dalam Rimba, Kota Manyuto, Pulau Cingkuk, Kota Indrapura, Silebar, Banten, di  dalam Benteng, di kapal Songsong Barat, Pantai Bandar, Pulau Cingkuk, Muara Kotatengah, di kapal Encik Marah, Pulau Andalas, Pantai, di Negeri Tiku, Pelabuhan Tiku, Daratan Tiku, Laut, di ruang tengah rumah besar, di Kota Gedang, di Kaki Gunung Talang, Halaman Rumah, Hilir, Lebuh Panjang, Padang, Rumah Datuk Bendarakaya, di atas Balai, Gelanggang, Lepau kecil, di Puncak Bukit Barisan, Rumah, Tepi sungai, di Sawah, Rumah Putri Rubiah, di Kamar kapal, Sungai Limau, Loji, Kamar, di Rumah Regen, Kotatengah, kapal Songsong
Barat, Manyuto, Balairung Sari, Benteng Sibelat, Inderapura, Silagan, di dalam Sungai, Teluk Belanga, Loji, di Pulau Cingkuk, Paguruyung, Halaman rumah Alam Syah, Padang, Pulau Pisang, Padang, Pulau Cingkuk, Halaman rumah Raja Adil, Padang, di Medan Perang Pauh, Rumah Verspreet, Negeri Ulakan, Pulau Cingkuk, Salido, Rumah Raja Adil, Bilik penghadapan Raja Adil, di rumah Malekewi.
3.  Suasana
Senang, emosi, tenang, gugup, bingung, Bersuka ria, Kecewa, lapang dada (senang), bersuka-sukaan, kuatir, cemas, suka, riang, gugup “tiba-tiba darah Ambun Suri tersirap, berdebar-debar hatinya”. (halaman 23 paragraf 3), Cemas, sedih, gelisah, Sedih (tangis yang riuh), gugup, marah, tegang, sakit hati, riuh, gegap gempita, marah (emosi), Gembira, sedih, suka cita, panas, sakit hati, gembira, ketakutan, cemas, kuatir, riang, Hening, sunyi, tegang, kacau balau, khawatir, mencekam, bingung, gembira, Bimbang, tegang, malu, rusuh, marah, sedih, Sedih, riang, sedih, sunyi, tegang, emosi, Sedih, lega,  Risau, emosi, kuatir, cemas, Gelisah, ketakutan, emosi, bimbang, Gembira, suka cita, riang, emosi, Sedih, terharu, ragu, emosi, suka cita, tegang, Marah, sakit hati, sedih, Sedih, emosi, Bahagia, Gegap gempita, emosi, Kebimbangan, sedih, bersukacita, Suka cita, sedih, ragu, dan bimbang, Bersukacita, sedih, curiga, dan kuatir, cemas, bahagia, Sedih, Suka cita, bimbang, gembira.

F. NILAI
     1. Moral
         Jangan haus dengan kekuasaan.
     2. Budaya
         Saat Andam Dewi hamil dia melakukan ritual mandi disungai.
     3. Sosial
         Hulubalang yang pandai dalam bercakap dan mengambil perhatian orang lain.

G. KEUNGGULAN
     Ceritanya sangat menarik, kita diajak supaya jangan jadi orang yang sombong dan angkuh, dan kata-katanya mudah dipahami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RINGKASAN ACHMAD YANI TUMBAL REVOLUSI

KODE DISKON RUANG GURU: MAYAA8QGN9PL7XUT